Dede Yusuf Minta Setiap Pemerintah Daerah Bentuk Satgas Pengawasan Sekolah Tatap Muka

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf memberikan usulan kepada para pemangku kepentingan di seluruh daerah untuk membentuk satuan tugas (Satgas) pengawasan sekolah tatap muka. Usulan tersebut diberikan Dede menyusul rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim untuk membuka kembali pembelajaran tatap muka secara terbatas. "Saya juga menyampaikan kalau begitu pentingnya membuat Satgas pengawasan sekolah tatap muka," kata Dede saat diskusi Polemik bertajuk Tatap Muka Demi Siswa, Sabtu (5/6/2021).

Adapun alasan dia memberikan usulan tersebut kepada Pemerintah Daerah karena menurutnya stakeholder tersebutlah yang memahami ruang gerak masyarakatnya masing masing. Kendati begitu, koordinasi dengan Pemerintah Pusat perlu dilakukan, karena kata dia hal tersebut merupakan kunci untuk menyelaraskan rencana penerapan sekolah tatap muka tersebut. "Artinya begini Kalau kita berbicara untuk satu wilayah provinsi A, di provinsi tersebut ada 20 kabupaten, kan enggak mungkin satu kebijakan untuk 20 Kabupaten karena tiap tiap Kabupaten punya tata cara tata gerak masyarakat kepada penduduk yang sangat berbeda",

"Jadi inilah peran penting dari pemerintah pusat berkoordinasi dengan pemerintah daerah," sambungnya. Atas dasar itu, aktor kenamaan Tanah Air era 2000an itu mengusulkan pemerintah untuk menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait pembentukan satgas pengawasan pembelajaran tatap muka terbatas. Lanjut kata Dede, pembahasan SKB itu sendiri dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri, Kemendikbudristek, Kementerian Agama, dan Kementerian Kesehatan.

Tujuannya, agar ada pengawasan tambahan dari kementerian lain terkait dengan rencana penerapan sekolah tatap muka terbatas ini. "Sehingga ada tugas tambahan untuk melakukan tugas pengawasan, kan nggak mungkin Ibu Sri (Direktur Pendidikan Dasar Kemendikbudristek) ini keliling ke daerah daerah kontrol sekolah sekolah begitu," ucapnya. Sebelumnya, Dede Yusuf menyambut baik rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) yang akan menerapkan kembali proses belajar tatap muka secara terbatas Juli mendatang.

Dede mengatakan, dengan diterapkannya kembali proses belajar tatap muka tersebut maka akan membantu setidaknya peran orang tua para siswa di rumah. Sebab saat ini kata Dede hampir sebagian besar orang tua sudah kembali efektif bekerja datang ke kantor. "Orang tua ini sekarang sudah stres, yang menjadi guru (di rumah) itu kebanyakan orang tua, dan banyak dari orang tua sudah waktunya mulai bekerja sementara mereka masih harus mengajar tetap anaknya," kata Dede dalam diskusi Polemik Trijaya Tatap Muka Demi Siswa, Sabtu (5/6/2021).

Lebih lanjut kata Dede penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang selama ini diterapkan guna memutus rantai penularan virus Covid 19 dinilai sudah mulai menciptakan sengkarut. Pria yang karib disapa Kang Dede itu menyebut kalau, kini banyak orang tua yang sudah mulai enggan membayar uang bulanan sekolah. Sebab alasannya, sudah sejak lama para anak belajar tidak datang langsung ke sekolahnya.

"Orang tua tidak mau membayar sekolahnya karena merasa anaknya itu tidak bersekolah. Pokoknya ini kami menyampaikan kami mendukung (penerapan sekolah tatap muka kembali)," tutur Kang Dede. Lanjut kata aktor kenamaan Tanah Air era 2000an itu, yang menjadi pertimbangannya yakni beberapa pusat perbelanjaan sudah kembali dibuka, hingga objek wisata juga sudah mulai dibuka. Oleh karenanya kata dia belajar di sekolah dengan proses tatap muka juga harus dibuka kembali.

Kendati begitu, dirinya memberikan catatan untuk tetap senantiasa memperhatikan protokol kesehatan serta kesiapan di suatu daerah untuk menerapkan kembali pembelajaran tatap muka tersebut. "Misalnya, kapasitas siswanya 50 persen, tidak boleh lebih dari 3 jam, terus kemudian syukur syukur seperti di Jawa Tengah saya denger disiapkan bis sekolah untuk antar jemput, nah ini kita harus berkreasi", "Pokoknya kami dukung, karena mall juga dibuka, tempat pariwisata dibuka, sekolah tetap harus dibuka dengan catatan catatan penting itu tadi," tukasnya.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Pendidikan